Minggu, 30 Juli 2017

Pengalaman bisnis bioflok ikan nila part 2

sudah baca part 1?

sebenarnya saya terjun ke bisnis pemeliharaan ikan nila tidak secara sengaja. Pada awalnya saya menanam sayur-sayuran hidroponik, setelah mencari beberapa informasi di internet lewat artikel maupun youtube ada beberapa orang yang mengembangkan tanaman hidroponik dengan pupuk dari kolam ikan atau yang disebut dengan aquaponik, sari sinilah awalnya saya memelihara ikan. Ikan yang saya pilih adalah jenis nila karena dari beberapa informasi yang saya dapat ikan nila cukup tahan banting karena tidak mudah terserang penyakit.membuka usaha kecil dengan modal pas-pasan


Dari informasi ini saya pergi ke sebuah pasar yang menjual benih ikan nila dan membeli kurang lebih 70 ekor ikan. Media yang saya pakai adalah kolam terpal dengan luas kurang lebih hanya 3m persegi saja. Beberapa hari kemudian saya membeli lagi kurang lebih 250 ekor yang dibagi menjadi 2 yaitu 180 di kolam terpal dan sisanya dipelihara dalam drum plastik.

hari pertama banyak sekali ikan yang mati di kolam terpal tetapi semakin hari jumlahnya semakin sedikit seiring dengan membaiknya kondisi air. Saat ini kolam dan drum tersebut sudah menggunakan air bioflok sehingga kualitas airnya cukup bagus. Selanjutnya saya sedang mempersiapkan drum ke 3 yang akan dihuni oleh 125 ikan lele yang masih menggunakan sistem bioflok. Doakan agar berhasil ya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar